Pada awal abad ke 21 ini hampir setiap orang dapat dipastikan mempunyai kendaraan bermotor di rumahnya, entah itu sepeda motor ataupun mobil. Kendaraan bermotor juga dapat kita temui hampir disetiap jalan raya perkotaan maupun pedesaan, dengan jumlah hampir mencapai ratusan juta diseluruh dunia. 


Mesin kendaraan bermotor berkerja seperti vacuum cleaner. Dimana mesin menghisap udara bersih (oksigen) dan mengeluarkan gas buang hasil pembakaran berupa CO, CO2 dan HC. Emisi yang dihasilkan kendaraan bermotor secara global dapat memicu terjadinya pemanasan global dan juga berbahaya bagi kesehatan bila terhirup.

Emisi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor merupakan hasil dari pembakaran tidak sempurna. Dalam pembakaran yang sempurna, seharusnya Bensin (C8H18) yang dibakar bersama oksigen (O2) menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Dalam kondisi standar kendaraan hampir tidak mungkin bahan bakar terbakar 100%, pasti selalu ada bahan bakar yang tidak terbakar dan menjadi polutan walaupun hanya sedikit.

Semakin banyak bahan bakar yang tidak terbakar sempurna maka performa kendaraan akan semakin menurun. Dapat anda ketahui ciri-ciri dari kendaraan yang pembakarannya tidak sempurna ialah boros bensin, tenaga kurang, asap kendaraan berbau dan perih di mata.

Ada beberapa penyebab bahan bakar tidak terbakar sempurna, yukk disimak satu persatu :

1. Masalah pada sistem pengapian
Sistem pengapian kendaraan terdiri dari busi, kabel busi, coil dan timing pengapian. Busi yang sudah usang, kabel busi yang bocor, coil yang sudah lemah dapat membuat pengapian menjadi bermasalah sehingga api yang dipercikan busi menjadi kecil. Percikan bunga api yang kecil tentu membuat bahan bakar yang sudah terkompresi menjadi tidak terbakar sempurna, menghasilkan emisi gas hidrokarbon. Timing pengapian yang tidak pas juga membuat bahan bakar tidak terbakar sempurna, karena ketika terbakar tidak dalam posisi terkompresi full.

2. Bahan bakar tidak sesuai spesifikasi mesin
Buat kendaraan yang spesifikasi mesinnya berkompresi tinggi, wajib untuk menggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai dengan kompresi kendaraan tersebut. Penggunaan bahan bakar dengan oktan rendah selain membuat bahan bakar tidak terbakar sempurna juga dapat merusak mesin, karena bahan bakar terbakar duluan sebelum piston menyentuh titik mati atas atau istilahnya knocking.

3. Kompresi rendah
Kompresi yang rendah pada ruang bakar tentu disebabkan beberapa hal, yaitu piston dan ring piston yang sudah usang, silinder ruang bakar yang lecet atau klep yang sudah aus. Ketiga hal tersebut dapat menyebabkan kompresi lemah yang ditunjukkan dengan keluarnya asap putih/hitam dari lubang knalpot, tenaga yang ngempos dan tentunya konsumsi BBM yang boros.

4. Filter udara yang sudah kotor
Penting untuk diketahui bahwa servis kendaraan secara berkala mempengaruhi performa kendaraan dan konsumsi bahan bakar. Salah satunya filter udara yang kotor dapat menghambat kinerja mesin dalam asupan supplai udara ke ruang bakar. Tentunya supplai udara yang kotor dan terhambat menghasilkan pembakaran yang tidak sempurna.

5. Overlapping klep
Untuk yang satu ini penyebabnya ialah noken as atau bantalan klep yang sudah aus. Pastinya bukaan dan tutupan klep yang tidak pas dapat menyebabkan bahan bakar yang belum terbakar terbuang sia-sia sebelum terkompresi. Overlapping klep juga dapat terjadi bagi kendaraan modifikasi yang derajat kemiringan noken asnya kurang pas. Terkadang ketika sedang terjadi overlapping klep dari knalpot kendaraan dapat mengeluarkan api disertai suara ledakan, biasa terjadi ketika kendaraan berada dalam RPM tinggi.

6. Udara perkotaan yang sudah tercemar
Udara perkotaan yang sesak dan sudah tercemar tentu mengandung lebih sedikit oksigen murni (O2) dibanding udara pegunungan yang masih segar. Dalam proses pembakarannya mesin membutuhkan oksigen dalam jumlah yang banyak agar dapat membakar seluruh bahan bakar secara sempurna. Apabila kadar oksigen yang masuk ke ruang bakar terlalu rendah, bahan bakar yang sudah terkompresi tidak dapat terbakar secara sempurna, menghasilkan polutan gas hidrokarbon.

7. Campuran AFR yang tidak sesuai (Air Fuel Ratio)
Umumnya campuran udara dan bahan bakar yang optimal ialah 14,7 : 1. Namun sensor AFR atau sensor O2 kendaraan yang sudah usang menyebabkan campuran bahan bakar menjadi lebih boros dibanding udara. Gejalanya dapat diketahui dari konsumsi BBM yang boros, tenaga mesin yang kurang dan asap kendaraan yang perih dan berbau. Anda juga dapat mengetahuinya dari kode lampu check engine yang menyala.

Demikian beberapa penyebab pembakaran tidak sempurna pada kendaraan. Dapat disimpulkan ternyata sebagian besar penyebabnya berasal dari kondisi kendaraan yang kurang prima. Servis kendaraan anda secara rutin dan berkala tentunya akan mencegah terjadinya pemborosan terhadap bahan bakar kendaraan. Selain mendapat manfaat finansial dari penghematan bahan bakar, menghemat bahan bakar juga merupakan wujud kontribusi anda untuk kelestarian alam.